Global Warming sebagai cara Dajjal untuk keluar?
"Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempoh masa tiga tahun
yang sangat sulit, di mana pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh
kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun
pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada
bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan
kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya
dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam tanamannya.
Kemudian pada tahun
ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air
hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan
bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu
tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang
tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, "Dengan apa manusia akan
hidup pada saat itu?" Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab,
"Tahlil, takbir dan tahmid akan sama ertinya bagi mereka dengan
makanan." (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim, sahih . Lihat
Ash-Shahihah no.2457)
Ada sebuah nubuwat yang benar-benar menggambarkan betapa dekatnya
masa-masa keluarnya Dajjal dengan seluruh fenomena pemanasan global.
Bencana kekeringan dan banjir yang sama, gempa bumi dan tanah runtuh
yang terus beriringan, ribut taufan dan angin kencang yang
memporak-perandakan bangunan, peningkatan suhu bumi hingga titik darjat
tertinggi yang menimbulkan kematian secara besar-besaran, kesemuanya
adalah sebahagian dari akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global .
Nabi Isa as akan Turun untuk menyelamatkan kaum muslimin dari kegelapan total akibat asap global
Dalam sebuah riwayat disebutkan:
Dajjal mengepung penduduknya. Saat itu sebahagian kaum Muslimin
berlindung ke atas bukit-bukau dan pergunungan Syam. Kemudian Dajjal
dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya. Sehingga, ketika
cubaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum Muslimin,
salah seorang di antara mereka kemudian berkata, 'Hai sekalian kaum
Muslimin! Hingga bila-bila kalian dalam keadaan begini, padahal musuh
Allah telah menjejakkan kaki di bumi kamu? Bagi kamu hanya ada dua
pilihan, Allah mematikan kamu sebagai syuhada atau memenangi kalian!
'Kemudian mereka bersumpah setia (baiat) untuk mati-matian berjihad,
yang hal itu diketahui Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri.
Kemudian KEGELAPAN (zhulmah) menimpa mereka, sehingga tak seorang pun
dapat melihat telapak tangannya. Kemudian Isa bin Maryam turun lalu
membuka pandangan mata mereka. HR. Abdurrazzaq no. 20834
Dari hadis di atas dapat difahami bahawa ketika kaum Muslimin sedang
berperang melawan Dajjal dan pengikutnya, di mana pada saat itu kaum
Muslimin hampir mengalami kekalahan, maka tiba-tiba datanglah kegelapan
(zhulmah) yang menyelubungi mereka semua, sehingga mereka tidak dapat
melihat tangannya sendiri. Dari maklumat ini dapat diduga bahawa
kemungkinan zhulmah atau kegelapan itu adalah kegelapan asap / kabut
ad-Dukhaan yang datang akibat meteor menghentam bumi untuk.
Global Warming, bolehkah diselamatkan?
Isac Asimov dan Frederik Pohl dalam bukunya Our Angry Earth menulis:
Sebahagian besar manusia sukar menyedari realiti kehancuran persekitaran
hidup yang ada di sekitarnya. Ini kerana kemusnahan-kemusnahan alam
sekitar itu berlaku serentak dengan proses-proses yang sedang mereka
lakukan sendiri, yang sering "bertujuan" untuk membina masa depan.
Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. Tragedi masa depan itu justeru
sedang berjalan di depan kita dan kita sendiri yang menjalankannya.
Apa yang ditulis Asimov-Pohl benar. Pelbagai tragedi alam sekitar yang
kini sedang berlaku-kenaikan suhu atmosfera bumi, pencemaran,
deforestasi, dan mewabahnya penyakit berbahaya-sebenarnya merupakan
hasil dari perbuatan manusia sendiri. Malangnya, sebahagian besar
manusia tidak menyedari akan hal itu.
Akhir zaman yang telah dinubuwatkan; seperti senario sebuah drama dalam panggung kehidupan
Ibarat sebuah drama, kehidupan manusia saat ini sudah memasuki
babak-babak terakhir. Kerosakan yang semakin bertambah parah dan manusia
yang semakin kehilangan sifat kemanusiaannya adalah salah satu bukti
fakta atas kenyataan ini. Manusia jahat semakin banyak, dan orang-orang
yang bijak semakin langka. Bertikai dan membunuh demi kepentingan
peribadi semakin marak terjadi.
Demi melihat seluruh realiti dan fakta yang ada, menjadi sangat sukar
untuk mengatakan bahawa peradaban moden ini akan mencegah pemanasan
global. Teknologi secanggih apapun tidak akan mempu menyetop pelepasan
karbon. Hujan asid yang saat ini terus berlaku telah dinubuwatkan.
Dengan kata lain, yang paling penting adalah bagaimana mengakhiri
semuanya dengan sebuah akhir yang baik, husnul khatimah. Ya, 'biarlah'
pemanasan global itu tetap berjalan, 'biarlah' global warming itu terus
menghentam, 'biarlah' air laut itu terus naik dengan perlahan, 'biarlah'
gempa bumi dan angin taufan itu menunjukkan tasbih dan tahmidnya kepada
manusia, dan biarlah semua itu tetap terjadi (sebab semua itu adalah
sunnatullah di alam ini), yang paling penting bagaimana agar kita
selamat dari fitnah, selamat dari ujian, selamat dari semua musibah dan
mati dengan khusnul khatimah. Wallahu a'lam bissawab. [Islampos / akhir
zaman]
@justsharingofknowledgeandknowledge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar