''Hari
Kiamat tak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin
singkat, di mana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan.''
(Buhari, Fitan.25; Ahmadibn Hanbal, Musnad, 2/313).
Dalam
hadis lain disebutkan, Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Hari Kiamat
tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi
sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan
yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu
hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat
kilat.'' (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Cendekiawan
Muslim Harun Yahya mengungkapkan, saat ini waktu memang terasa berputar lebih
cepat. Perjalanan yang dulu berlangsung beberapa bulan, kini dapat dilakukan
dalam beberapa jam.
''Dengan
perbandingan yang lebih aman, lebih mudah, dan format yang lebih nyaman,'' ujar
Harun Yahya.
Tak
cuma itu, komunikasi yang dulu membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk
menjangkau wilayah antarbenua, saat ini dapat dilakukan hanya dalam hitungan
detik melalui internet dan teknologi komunikasi lainnya.
Selain
itu, papar Harun Yahya, tugas sehari-hari seperti membersihkan, memasak,
penitipan anak, pemeliharaan, dan belanja tidak lagi mengambil terlalu banyak
waktu dengan menggunakan perangkat elektronik yang canggih.
''Pertanda
akhir zaman yang telah disebut Rasulullah SAW itu secara ilmiah telah terbukti.
Waktu semakin singkat,'' papar cendekiawan memiliki nama asli Adnan Oktar itu.
Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann.
Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann.
''Hal
tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R
Schuman pada tahun 1952,'' tuturnya.
Resonansi
Schumann, kata dia, sangat penting karena membungkus bumi. ''Dengan demikian
terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara
terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia.''
Pada
1950, Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap
konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas
frekuensi ini.
Namun,
pada 1980-an, terjadi perubahan tiba-tiba. Sebab, pada tahun itu Resonansi
Schumann diukur di atas 11 hertz. ''Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa
angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann;
frekuensi menunjukkan mempercepat waktu,'' tuturnya.
Dengan
demikian, waktu 24 jam terasa seperti 16 jam atau kurang. Ilmu pengetahuan
tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang
menyebabkannya meningkat.
''Dengan
makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi SAW
terbukti secara ilmiah saat ini,'' tuturnya.
Bumi
semakin dipersiapkan untuk hari Kiamat dan oleh kehendak Allah pertanda yang
diisyaratkan terjadi secara berturut turut.
“Di
masa lalu, hari itu lebih lama; kami dapat melakukan banyak pekerjaan setiap
hari. Waktu telah makin singkat. Ini jelas. Ini adalah pertanda dari Akhir
Zaman. Ini adalah pertanda hadirnya Imam Mahdi. Ini adalah sebuah keajaiban
yang disebutkan Nabi Muhammad SAW,'' papar Adnan Oktar dalam wawancara dengan AKS
SAMSUN TV dan TV KAYSERI.
''Semua
orang mengatakan ini. Akhir pekan datang dalam waktu singkat. Apakah akhir
pekan datang begitu cepat di masa lalu? Hari-hari tersebut tidak terelewati. [Sekarang]
hari berakhir dalam sekejap. Satu kali tidur untuk sementara waktu, untuk tujuh
atau delapan jam, kemudian dia terbangun, sarapan dan malam datang dan hari
berakhir. Orang pergi bekerja dan dalam waktu singkat kembali ke rumah dan
tidur. Dia tidak punya waktu untuk bernapas,'' ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar