Senin, 26 November 2012

Ulama Senior India Usir Warga Amerika

Ulama Islam paling senior di Kahsmir, India, Bashiruddin Ahmad, mengusir seluruh warga negara Amerika Serikat dari wilayah tersebut. Hal ini masih berkaitan dengan film amatir ‘Innocence of Muslims’ yang telah merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.
“Warga AS yang berkunjung ke Kashmir harus segera meninggalkan wilayah ini sebagai wujud sentimen umat muslim yang terluka oleh film tersebut. Setiap orang mengakui kebesaran Muhammad dan setiap upaya untuk merendahkan tidak akan bisa ditolerir,” ujar Imam Besar Jammu dan Kashmir itu seperti dilansir AFP, Jumat (14/9/2012).
Unjuk rasa anti-Amerika juga dilaporkan terjadi di India. Ratusan pengacara di Srinagar, Kashmir, menggelar demo dengan meneriakkan slogan-slogan anti-AS.
“Sekitar 700 orang dari kami tidak bekerja hari ini untuk memprotes film yang telah menghujat agama ini. Kami ingin mencegah orang-orang untuk membuat film semacam itu dan kami mendesak pemerintah AS untuk melarang film tersebut dan mengadili sang sutradara dengan hukum yang berkaitan dengan penghasutan orang lain,” tutur mantan Presiden Asosiasi Pengacara Pengadilan Tinggi Jammu dan Kashmir, Zaffar Shah.
Aksi demo damai ini digelar sejak Kamis (13/9/2012) waktu setempat. Polisi tetap mengawal jalannya aksi protes demi mengantisipasi semakin meluasnya unjuk rasa berujung bentrokan, terutama pasca sholat Jumat.
Diketahui bahwa sekitar 150 juta penduduk India menganut Islam. Penduduk muslim umumnya mendominasi wilayah Kashmir, yang terletak di wilayah Himalaya tepatnya di perbatasan India dan Pakistan.
Sekedar diketahui film ‘Innocence of Muslims’ ini merendahkan Islam dan Nabi Muhammad karena isinya menggambarkan kehidupan umat muslim tidak bermoral dan sarat kekerasan. Film tersebut juga menyinggung Nabi Muhammad dan dibumbui dengan tema phedofilia dan homoseksualitas, serta memperlihatkan Nabi Muhammad tidur dengan banyak wanita.
Akibatnya, kantor-kantor kedubes AS di Mesir, Libya, Yaman, Iran dan Tunisia diserbu demonstran bahkan hingga memakan korban jiwa. Duta Besar AS di Libya, Christopher Stevens, beserta 3 staf diplomatiknya tewas akibat serbuan demonstran di Benghazi, Libya. Sedangkan 4 demonstran di Yaman tewas terkena tembakan aparat polisi yang berusaha membubarkan massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar