Jauh
hari Allah Ta’ala telah mengkabarkan kepada umat Islam, bahwa kaum Yahudi,
terutama kelompok Zionis Yahudi merupakan musuh yang paling keras
perlawanannya. Hati mereka tidak pernah rela dan tenang jika tidak dapat
memurtadkan orang-orang Islam atau merusak imannya. Mereka akan selalu berupaya
sekuat tenaga—menggunakan cara-cara halus maupun kasar—memaksa muslimin
mengikuti tata cara, pemikiran hingga millah (agama) Yahudi (atau Nasrani)
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah
(agama) mereka…” (QS. Al-Baqarah: 120)
Yahudi
adalah bangsa keturunan Yahuza (asal kata Yahudi), salah seorang anak Nabi
Ya’kub yang dikenal sebagai Israil. Nabi Ya’kub adalah putra Nabi Ishak. Nabi
Ishak adalah putra Nabi Ibrahim dari istri pertama, Sarah. Dari istri kedua,
Hajar, Nabi Ibrahim dikarunia anak bernama Nabi Ismail yang menurunkan bangsa
Arab. Jadi bangsa Arab dan Yahudi sebenarnya masih satu keturunan dari Nabi
Ibrahim. Namun, Al-Qur’an menyebutkan bahwa bangsa Yahudi adalah yang paling
keras memusuhi umat Islam.
Permusuhan
orang-orang Yahudi dan Zionis yang begitu keras atas orang-orang beriman adalah
wujud dari sikap dengki mereka pada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam
dan umatnya. Karena Allah Ta’ala telah memilih Muhammad sebagai utusan terakhir
untuk seluruh umat manusia. Bukan dari bangsa mereka, tetapi dari bangsa Arab
yang mereka pandang lebih hina dan rendah.
“Orang-orang
kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya
suatu kebaikan kepada mu (umat Islam) dari Rabb-mu. Dan Allah menentukan siapa
yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian) dan Allah mempunyai
karunia yang besar.” (Al-Baqarah: 105)
Kedengkian
dan sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Islam, membuat mereka berani
mendustakan kerasulan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, meski mereka
telah mengetahui dan memahaminya dari Taurat dan Injil. Tetapi mereka
menyembunyikan dan mengingkari kebenaran itu (QS. Al-Baqarah: 146). Bahkan
terhadap Allah Subahanahu Wa Ta’ala, mereka berani menyifatinya miskin, sedang
mereka yang kaya. Mahasuci Allah dari tuduhan mereka yang terlaknat itu (QS.
Ali Imran: 181).
Demikian
besar kebencian kaum Yahudi terhadap Islam, kekejian dan kelicikannya akan
terus berjalan bahkan akan lebih berkembang lagi sampai akhir zaman.
Sampai
kapan pun, mereka tidak akan rela jika negeri-negeri Muslim menjadi kuat,
bersatu-padu menguasai imperium dunia.
Bukan
tidak mungkin, kaum Muslimin akan mewarisi sejarah yang gemilang, seperti
Kesultanan Turki Utsmani berhasil menaklukkan Andalusia atau Salahuddin Al
Ayyubi yang merebut Baitul Maqdis. Kecemasan inilah yang mendorong mereka ,
menghimpun segala energi untuk membelah kekuatan umat, memperlemah barisan,
mental, politik, militer, dan ekonominya hingga ke titik nadir.
Berbagai
cara dilakukan untuk merontokkan negeri-negeri Muslim, mulai dari berbagai
macam tipudaya sebagai berikut: embargo senjata dan ekonomi, perdagangan bebas,
menerapkan politik devide et impera (politik belah bambu), seperti
menghembuskan isu Sunni-Syiah, menanam spionase di setiap organisasi Islam,
membangkitkan radikalisme, hingga meracuni umat dengan pemikiran liberal,
termasuk merusak generasi muda Islam dengan narkoba dan pornografi.
Itulah
sebagian kecil cara yang ditempuh Zionis Internasional dalam menghancurkan
negeri-negeri Muslim. Dengan kekuatan terselubung dan tak tersentuh (invisible
hand), seperti menggunakan banyak “baju” untuk mengelabui atau berkedok dewa
penolong, tak tahunya langsung menikam ke jantung kekuatan umat Islam.
Gerakan
Yahudi di Indonesia
Yahudi
memasuki Indonesia pada tahun 1770-an. Awalnya ketika Hittler berkuasa di
Jerman, sejak saat itu banyak warga Yahudi yang melarikan diri ke negara-negara
lain di dunia termasuk ke Indonesia melalui Rusia. Salah satunya nenek dari
Dhani (Dewa), adalah seorang keturunan Yahudi.
Tidak
mudah untuk melacak jejak Yahudi di Indonesia, apalagi gerakannya sangat
rahasia. Aktifitas mereka sangat halus dan berkedok kegiatan sosial dan
kemanusiaan. Namun sasaran dan tujuannya sangat jelas, yaitu menghapuskan
Islam.
Keberadaan
kaum zionis di Indonesia dapat di lacak dari gedung-gedung dan
bangunan-bangunan tua di Indonesia yang memiliki sejarah sebagai tempat berkumpulnya
gerakan ini. Tempat-tempat tersebut bernama “Loge-gebow” tempat pertemuan para
Vrijmetselarij. Loge-gebow atau rumah arloji atau rumah setan adalah sebuah
sinagog, tempat peribadatan kaum Yahudi. Sementara Vrijmetselarij (lebih
dikenal dengan Freemasonry) adalah organisasi bentukan Zionis Yahudi di
Indonesia (zaman Hindia Belanda-VOC). Organisasi ini tidak berdiri sendiri,
melainkan sebuah organisasi dari gerakan Zionis Yahudi Internasional yang
berkedudukan di London-Inggris sejak 1717 M. Freemasonry inilah yang kini
mengendalikan gerakan-gerakan zionis Yahudi di seluruh dunia, melalui
organisasi-organisasi rahasia kecil lainnya (Herry Nurdi, “Jejak Freemason dan
Zionis di Indonesia”, 2007).
Gerakan
zionis Yahudi ini walaupun mengatasnamakan kemanusiaan, tujuan akhirnya adalah
menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan umat manusia di semua
negara yang ditempatinya. Mereka ingin menjadi kaum yang menguasai dunia dengan
cara merusak bangsa lain khususnya umat Islam. Satu dari sekian doktrin yang
sangat kuat di tanamkan kepada pengikutnya adalah sikap mereka kepada agama.
Mereka menganggap semua agama itu benar. Ini persis dengan ajaran plularisme,
yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam.
Khalil
Saman, seorang anggota Freemasonry mengatakan, “Sesungguhnya semua ajaran agama
itu sama saja, merupakan ajaran moral yang ada kalanya bertentangan dengan
moralnya sendiri…Kewajiban seorang freemasonry untuk menyadarkan mereka dan
membebaskannya dari kekangan agama…”
Yahudi
sangat bercita-cita pada tujuan gerakan ini, di Palestina sendiri mereka
berupaya merebut bangunan Sulaiman, menghancurkan masjid Al-Aqsha dan
mendirikan Israel raya, yang melingkupi Palestina, Mekah dan Madinah. Buktinya,
hingga hari ini berbagai upaya penghancuran (masjid Al-Aqsha) dan pengusiran
muslim Palestina dari negerinya kerap dilakukan.
Sedangkan
di Indonesia, melalui antek-anteknya, mereka berhasil menguasai sektor politik,
sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Melalui
sektor ekonomi, terutama bidang perbankan, Yahudi berupaya melahirkan sistem
perekonomian berbasis bunga bank (riba). Dengan sistem ini mereka membelenggu
warga Indonesia khususnya muslimin bergelut dengan riba. Efeknya sangat besar,
menjauhkan muslimin dari rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sehingga
do’a sebagai ‘senjata ampuh’ umat Islam kini tidak mereka takutkan lagi.
Selain
itu, perusahan-perusahan nasional, baik swasta maupun BUMN sebagian besar
sahamnya sudah dikuasai mereka. Indosat, Sampoerna (perusahaan rokok), Yamaha,
dan Debindo merupakan satu bukti nyata keberadaan mereka di Indonesia.
(lihatlah gambar semua produk tadi memiliki kesamaan dengan perlambang star of
david).
Belum
lagi kafe-kafe dan diskotik-diskotik di kota-kota besar, sebagian ada yang
menggunakan lambang atau kode-kode zionis. Termasuk LSM-LSM yang kerap
menunggangi para aktivis muda (mahasiswa dan pemuda) untuk berbuat chaos dengan
bendera-bendera yang memunculkan gaya komunisme baru
Dr.
Ridwan Saidi (pemerhati zionis internasional) mengatakan, termasuk lambang beberapa
televisi (TV) swasta di Indonesia memiliki makna-makna zionisme. Ini terbukti,
hampir semua stasiun televisi yang ada saat ini menayangkan program-program
yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, mistik, huru-hara, percintaan,
hamil di luar nikah, sadisme, provokatif, gossip dan adegan konyol lainnya sudah
menjadi bagian acaranya.
Tidak
ketinggalan, bidang pendidikan merupakan sorotan yang paling diminati Zionisme
Yahudi. Orang-orang pintarnya diberi beasiswa untuk belajar Islam di
universitas terkemuka Amerika dan Eropa. Otak mereka di ‘cuci’ dengan
faham-faham Zionis. Tesis dan desertasi mereka menjadi ‘senjata makan tuan’
bagi umat Islam. Sehingga lahirlah Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan
Pluralismenya dan aliran Revesioner dengan keberaniannya mengubah kandungan
Al-Qur’an dan menghujat hadits-hadits shahih, serta aliran-aliran sesat
lainnya.
Termasuk
anak-anak kita yang kini berada di taman kanak-kanak (TK) maupun sekolah dasar
(SD), sedikit-demi sedikit pengetahuan mereka disesatkan. Contohnya terhadap
keberadaan masjid Al-Aqsha di Palestina. Mereka tidak pernah dikenalkan dengan
lokasi masjid umat Islam pertama itu, tempat dimana Rasulullah singgah sebelum
melakukan mi’raj ke sidratul muntaha. Hal ini dinyatakan Herry Nurdi (mantan
wartawan senior sabili), setelah dirinya melakukan penelitian terhadap berbagai
buku peta dunia (ATLAS).
Menurutnya,
di dalam ATLAS (termasuk globe) tidak ditemukan satu lokasi dimana negeri
Palestina berada, bahkan yang ada adalah Israel—negara yang menumpang pada
tanah muslimin. Lebih heran lagi, pada bagian belakang ATLAS—gambar bendera
negara-negara di dunia—tidak ditemukan bendera Palestina, dan lagi-lagi
digantikan dengan bendera Israel. “Ini menunjukan ada upaya dari kaum zionis
Yahudi untuk menghapus ingatan generasi muda muslim sejak dini dari sejarah
Islam, bahwa di dunia ini tidak pernah berdiri masjid kebanggaan umat Islam,
Al-Aqsha, yang jelas-jelas milik muslimin.” Ungkap Herry Nurdi dalam seminar
“Mengungkap Freemason dan Zionisme di Indonesia,” di UNTIRTA Cilegon, Banten,
(9/6)
Lebih
jauh ia mengungkapkan, gerakan berbahaya dari zionis Yahudi ini kini telah
merambah ke rumah-rumah umat Islam di Indonesia. Ia mencontohkan, tayangan TV
bernama Mamamia, KDI, Indonesia Idol dan yang serupa lainnya, merupakan upaya
Yahudi untuk meninabobokan umat Islam dengan kesenangan-kesenangan dunia.
Hingga akhirnya melupakan urusan muslimin yang amat besar, yaitu rasa
kepedulian terhadap saudaranya yang tertindas, rumah suci—masjid—yang
dihancurkan, dan tanahnya yang dirampas.
Kini,
sangat sedikit—bahkan tidak ada—bidang kehidupan yang bersih dari campur tangan
Zionis Internasional, pun di bidang politik, tak ada satupun kebijakan yang terlepas
dari kepentingan Zionis.
Sebab
itu hendaknya umat Islam sadar, bahwa Yahudi dan Nasrani akan terus berupaya
menghancurkan agama ini, tidak hanya simbol-simbolnya yang di rusak, yang lebih
berbahaya lagi mereka meracuni pikiran muslimin dengan faham-faham yang sesat
dan menyesatkan (sekuler, pluralis, liberalism, dan isme-isme lainnya).
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah
(agama) mereka…”
Wahai
kaum muslimin, ketahuilah Yahudi dan Nasrani bersatu untuk merusak dan
menghancurkan Islam, maka jika muslimin tetap berpecah belah, hanya
mementingkan ego dan kepentingan kelompok atau golongannya sendiri, niscaya
kemenangan akan jauh dari tangan muslimin.
Takhtim
Keruntuhan
muslimin dan kejayaan bagi Yahudi dan Nasrani tidak dapat dipisahkan dari
tumbangnya kekhilafahan muslimin pada masa Turki Utsmani tahun 1924 M. Zionis
Yahudi melalui Mustafa Kemal Atatturk telah berhasil merubah sistem
kepemimpinan muslimin yang berbasis khilafah kepada negara-negara (sekuler).
Sejak
itu, umat Islam kehilangan kepemimpinan yang dapat melindungi umat dalam
menegakkan syari’at dan mencegah upaya perlawanan musuh-musuh Islam. Muslimin
kehilangan kekuatannya dan hidup terjebak dalam sekat nasionalisme yang sempit,
hilang rasa peduli dan empati terhadap saudara-saudaranya yang tertindas.
Bahkan, akibat paling pahit dihapusnya kekhilafahan ialah lahirnya negara
Israel ditengah-tengah bumi muslimin (Palestina).
Untuk
kembali mewujudkan persaudaraan dan kesatuan umat Islam, Allah telah menetapkan
syari’at khilafah sejak diturunkannya manusia di permukaan bumi ini (QS. 2:30;
3:103; 4:58-59). Sejarah membuktikan ketika umat Islam melaksanakan syari’at
ini, mereka berhasil memimpin dunia dan mewujudkan kedamaian di muka bumi serta
menghindari kekacauan di atasnya.
(Dapatkan info-info Islami di : http://islampeace-inside.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar