Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا"Mereka berkata; "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"." (QS. Al-Kahfi 18:94)حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata); "Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiya 21:96)
Ya'juj
dan Ma'jujdalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh - isteri Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, berkata: "Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bangun
dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; "Tiada Tuhan selain
Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat,
(yaitu) Telah dibukanya penutup Ya'juj dan Ma'juj seperti ini!" Beliau
melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70
atau 90), Aku bertanya; "Ya Rasulullah, apakah kita akan dihancurkan
walaupun ada orang-orang shalih?" Beliau menjawab; "Ya, Jika banyak
kejelekan." (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan Asal Usul Ya'juj dan Ma'juj
Berdasarkan
pendapat yang paling kuat, Ya'juj dan Ma'juj merupakan isim 'Ajam dan Laqab
(julukan). Para ulama sepakat, bahwa Ya'juj dan Ma'juj termasuk spesies
manusia. Hanya saja, para ulama berbeda dalam menentukan siapa nenek moyangnya.
Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam 'alaihis salam dan Hawa atau dari Adam
saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh 'alaihis salam dari keturunan
Syis/At-Turk menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana dijelaskan dalam tarikh,
Nabi Nuh mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-Turk. Ada lagi yang menyebut
keturunan dari Yafits bin Nuh. Menurut Al-Maraghi, Ya'juj dan Ma'juj berasal
dari satu ayah yaitu Turk. Ya-juj adalah At-Tatar (Tartar) dan Ma-juj adalah
Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat.
Mereka
tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet, China sampai Turkistan
Barat dan Tamujin. Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (berarti Raja Dunia) pada
abad ke-7 H di Asia Tengah dan menaklukan Cina Timur. Ditaklukan oleh
Quthbuddin Bin Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya
Aqthay. "Batu" anak saudaranya menukar dengan negara Rusia tahun 723
H dan menghancurkan Babilon dan Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah
Romawi dengan menggantikan anak saudaranya Manju, diganti saudaranya Kilay yang
menaklukan Cina. Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan
Bagdad pada masa daulah Abasia ketika dipimpin Khalifah Al-Mu'tashim Billah
pertengahan abad ke-7 H / 656 H.
Ya'juj dan Ma'jujadalah kaum yang banyak
keturunannya.
Menurut
mitos, mereka tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata.
Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya.
Ada yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang, tapi ini tidak berdasar. Pada QS. Al-Kahfi 18:94, Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati perkampungan, membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk.
Ada yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang, tapi ini tidak berdasar. Pada QS. Al-Kahfi 18:94, Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati perkampungan, membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk.
Siapakah Dzulkarnain?
Menurut
versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany
(orang Mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah
dan murid Aristoteles. Memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan
ekspansi ke India dan menaklukan Mesir. Menurut Asy-Syaukany, pendapat di atas
sulit diterima, karena hal ini mengisyaratkan ia seorang kafir dan filosof.
Sedangkan Al-Quran menyebutkan; "Kami (Allah) mengokohkannya di bumi dan Kami
memberikan kepadanya sebab segala sesuatu." (QS. Al-Kahfi 18:84) Menurut
sejarawan muslim Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar
Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.). Kerajaannya disebut
At-Tababi'ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena kekuasaannya
yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat sampai Timur.
Menurut
Ibnu Abbas, ia adalah seorang raja yang shalih. Dzulqarnain seorang pengembara
dan ketika sampai di antara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan, atas
permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun benteng. Para arkeolog menemukan
benteng tersebut pada awal abad ke-15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi
Balkh dan disebut sebagai "Babul Hadid" (Pintu Besi) di dekat Tarmidz.
Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger.
Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun 1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah
di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. "Babul Hadid" adalah
jalan penghubung antara Samarqindi dan India.
Benarkah Tembok Cina Adalah Tembok
Zulkarnain?
Banyak
orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat Al-Kahfi.
Dan yang disebut Ya'juj dan Ma'juj adalah bangsa Mongol dari Utara yang merusak
dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan.
Mari
kita cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu. Zulkarnain
memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia
meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan
sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.
Ada
tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama, tembok
Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua, tembok
itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han, Ming,
dan seterusnya, sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al-Kahfi: 86, ketika bertemu
dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman, "Wahai Zulkarnain, terserah
padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan kebaikan pada
mereka." Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan
raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang dimaksud
dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?
Beberapa Penelitian Tembok Ya'juj
Abdullah
Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur'an menulis bahwa di distrik Hissar,
Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara
gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan
ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa
Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al-hadid. Orang Persia menyebutnya
dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu
gerbang besi. Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu
berlapis besi itu dalam perjalanannya ke India di abad ke-7. Tidak jauh dari
sana ada danau yang dinamakan Iskandar Kul. Di tahun 842 Khalifah Bani
Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus sebuah tim ekspedisi ke gerbang besi tadi.
Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom
besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan
tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa. Persis seperti bunyi surat Al
Kahfi. Pada Perang Dunia II, konon Winston Churchill, pemimpin Inggris,
mengenali gerbang besi itu.
Letak Perkiraan Tembok Besi Berada
Apa
pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai
sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat
tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah
tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun
Rusia, terletak di republik Georgia. Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui
riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah
al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang
yang dibangun Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Ya'juj-Ma'juj terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga
lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu
tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut
memakan biaya besar.
Tersebut
dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan
biaya 5000 dinar untuk penelitian ini. Rombongan Sallam berangkat ke Armenia.
Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia ia
berangkat lagi ke arah utara ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari
Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama
daerah ini tidak dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk
jalan untuk membantu Sallam sampai ke pegunungan Ya'juj-Ma'juj. 27 hari Sallam
mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas
bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang
menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah berantakan, tak berpenghuni.
Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah itu adalah daerah yang
dihancurkan oleh Ya'juj dan Ma'juj tempo dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju
daerah benteng. Daerah itu berpenghuni dan berada di balik gunung tempat
Ya'juj-Ma'juj berada. Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya'juj-Ma-juj. Di
situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter.
Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.
Dalam
Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan
dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca:
Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934
-938). Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di
sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari.
Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi
dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu
menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang
konon Ya-juj-Ma-juj itu.
Ya'juj-Ma'juj
sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq, adalah
dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, dan
membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu
daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya'juj dan Ma'juj kepada Iskandar
Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir) mereka ke
sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi. Menjelang
Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia,
sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
Dalam
Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah
bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat
Ya-juj-Ma-juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok
penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat
tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan),
kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana
al-Watsiq di Surra Man Ra'a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil
penelitiannya kepada Khalifah. Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam
kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya'juj-Ma'juj berada sekitar perjalanan
6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi.
Soalnya di sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar