"Sesungguhnya
orang yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling hampir tempat
duduknya ialah ketua (pemimpin) yang adil, dan orang yang paling dibenci oleh
Allah pada hari kiamat dan baginya azab yang paling pedih ialah ketua
(pemimpin) yang zalim". (Hadis riwayat Imam Ahmad)
Selain
mengatakan bahwa Islam akan kembali gemilang di akhir zaman, Rasulullah SAW
juga mengisyaratkan juga bahwa kebangkitan itu akan bermula dari Timur. Banyak
hadis-hadis mengenai hal ini di antaranya : Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al
Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda :
“Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam
Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda
dari Bani Tamim itu, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang
bendera Al Mahdi”. (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti).
Dalam
dunia Islam ada dua Timur, yaitu Timur Tengah dan Timur jauh (Asia Tenggara).
Bila diukur dari segi peluang, kewibawaan dan pengamalan Islam, Timur jauh
mengatasi Timur Tengah. Besar kemungkinan Timur yang dimaksud dalam hadist
adalah Timur jauh (Asia Tenggara). Di Timur jauh satu bangsa yang menonjol
pengamalan Islamnya dan belum pernah menjadi empire dunia adalah bangsa Melayu
yang meliputi terutama Indonesia dan Malaysia, selain Brunei, Selatan Thai, dan
Mindanao. Tahap kebangkitan dan pengamalan Islam di Indonesia dan Malaysia
melebihi bangsa lain di Timur Tengah seperti Turki, Saudi, Mesir, Siria,
Jordan, Irak, Iran dan sebagainya. Ditinjau dari sudut ini bangsa Melayu sudah
mempunyai sifat asas untuk mulai mewarisi dunia Islam yaitu : beramal soleh.
Beberapa
tokoh dan penulis dunia diantaranya : Malik bin Nabi (penulis Perancis), Dr.
Abdus Sallam Harras (Univ. Qarawiyyun Maroko), Judith Nagata (penulis Amerika),
Mahmud Bajahji (mantan PM Irak) juga meyakini bahwa kebangkitan Islam akan
bermula dari Asia Tenggara, dengan tulang punggungnya Indonesia dan Malaysia.
Peningkatan
pengamalan Islam terutama di kalangan pemuda dan intelektual Indonesia dan
Malysia cukup merisaukan barat. Dalam laporan (bertanggal 27-5-1998) yang
ditulis oleh beberapa senator Perancis yang berkunjung ke Indonesia, terlihat
betapa barat khawatir terhadap meningkatnya pengamalan Islam terutama oleh
kalangan pemuda, mahasiswa dan intelektual. Mereka juga menyoroti meningkatnya
muslimah Indonesia yang berjilbab, meningkatnya jumlah orang yang pergi haji
sehingga harus diberi kuota, meningkatnya jumlah orang yang komit terhadap
Islam dalam pemerintahan dan parlemen dll. Dalam laporan tersebut mereka
mengkhawatirkan 2 hal yaitu Indonesia akan menjadi Republik Islam atau akan
menjadi salah satu pusat fondamentalis dunia.
Dalam
sebuah wawancara dengan tabloid Siar, mantan Presiden Suharto mengatakan bahwa
dirinya ‘dilengserkan’ oleh sebuah konspirasi nasional dan internasional yang
tidak suka melihat Islam di Indonesia maju dan diamalkan rakyatnya. Dengan
jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pengamalan Islam oleh kaum muslim
yang semakin meningkat dan tingkat pertumbuhan ekonomi (sebelum 1998) yang
tinggi, Indonesia di bawah kepemimpinan HM Suharto merupakan ancaman potensial
bagi barat. Apalagi HM Suharto mulai dianggap orang sebagi tokoh Islam dunia
yang membela kepentingan Islam diantaranya membela muslim Bosnia dengan
membangun masjid HM Suharto, dan mencetuskan D-8 sebagai wadah kerjasama
negara-negara Islam Besar dunia (tabloid Damai no. 15 1999). Maka di susunlah
suatu strategi untuk menghambat kemajuan Islam di Indonesia bahkan kalau
mungkin menghancurkannya. Hasil dari strategi ini dapat kita lihat sekarang ini
di Indonesia di mana semua aspek kehidupan belum lagi berjalan dengan baik.
Rakyat belum merasa aman, kemiskinan semakin membesar, perekonomian hancur,
walaupun sekarang mulai agak membaik.
Di
antara modal utama Asia tenggara khsusunya Indonesia dan Malaysia untuk menjadi
tapak kebangkitan Islam dunia adalah
1. Rakyat yang beriman dan bertaqwa
Ini
adalah faktor utama. Seperti bangsa Arab dan Turki yang pernah membangun empire
dengan kekuatan iman dan taqwa, bangsa Melayu juga akan menempa sejarah dengan
kekuatan tersebut. Syiar dan pengamalan Islam di kalangan bangsa Melayu telah
diakui oleh banyak pihak, baik umat Islam bangsa lain taupun umat selain Islam.
Meningkatnya
pengamalan islam dalam jiwa bangsa Melayu ini adalah lahir dari jiwa yang
bertaqwa, seprti firman Allah dalam Al Qur’an :
“Barang
siapa yang melahirkan syiar itu dari hati yang bertaqwa” QS Al Haj 32.
Begitu
juga dengan cara hidup mengikut sunnah,s emakin hari semakin mendapat tempat di
hati rakyat. Keinginan kepada Islam datang dari rakyat dengan penuh kesadaran
dan penghayatan hasil dari dakwah dan tarbiyah yang diperjuangkan dengan lemah
lembut, lunak, berhikmah, serta meyakinkan. Bukan dilobi dengan rasa marah dan
semangat yang tidak menentu.
Arus
kebangkitan rakyat yang menginginkan Islam ini demikian hebat, sehingga
menyebabkan seluruh peringkat masyarakat tunduk kepada islam secara sukarela.
Terbentuklah sistem asuransi, jual beli, perbankan, universitas dan berbagai
institusi pendidikan, ekonomi, budaya, sosial, kesehatan dll secara islam.
Riba, judi, pemameran aurat, pergaulan bebas dan lain-lain kemungkaran semakin
mendapat tantangan dan ditinggalkan.
2. Jama’ah Islam yang bercita-cita besar
Di
Asia tenggara khususnya Indonesia dan malaysia banyak jamaah dan kelompok
dakwah Islam pimpinan Melayu yang bercita-cita besar, dan telah memulai
ketrja-kerja yang bertaraf internasional untuk merealisasikan cita-cita mereka.
Dengan pendekatan dakwah dan tarbiyah, jamaah Islam dari Timur itu bergerak ke
seleuruh dunia tanpa mengenal batas politik, geografi, bangsa dan negara.
Gerakan
dakwah yang bersifat universal dan global mempunyai wawasan yang lebih luas.
Tidak seperti partai politik yang membatasakan perjuangannya hanya untuk
menguasai sebuah negara, kelompok nasionalis yang memperjuangkan kepentingan
suatu bangsa, atau bisnismen yang mencari keuntungan materi.
Cita-cita
besar jamaah dakwah Islamiah ialah mengislamkan dunia dengan menelusuri hadist
Rasulullah SAW. Mereka sedang bekerja keras untuk merealisasikan janji Allah
tsb, sebagaimana para pejuang islam dahulu menagih janji Allah. Abu Ayub Al
Anshari sanggup mati untuk membuktikan hadist Rasulullah bahwa Konstantinopel
(Istambul) yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Romawi, akan jatuh ke
tangan Islam. Perjuangan membuktikan janji Rasulullah tentang jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Islam ini dilanjutkan terus oleh para pejuang islam sampailah
kota tersebut benar-benar jatuh di tangan Muhammad Al Fateh. Cita-cita besar
inilah yang sedang memebara dalam jamaah islam di Timur itu. Ingin membuktikan
sabda Rasulullah SAW bahwa Islam akan gemilang kembali di akhir zaman dan
bermula dari Timur.
3.Pemimpin islam yang berwibawa
Kewibawaan
pemimpin Islam Melayu bukan saja diakui dan disegani di Asia tenggara, tetapi
juga telah diakui oleh banyak orang di luar Asia Tenggara. Walaupun
musuh-musuhnya semakin benci, tetapi penerimaan dari orang-orang yang cinta
ekbenaran di seluruh dunia semakin meningkat. Kewibawaan dan penerimaan ini
bukan karena harta, kuasa atau kepentingan duniawi, tetapi karena akhlak,
ketabahan, keberanian, kasih sayang, fikrah dan uslub perjuangannya demikian
menonjol.
Kini
pemimpin islam melayu bukan saja mendapat kepercayaan, keyakinan dan harapan
dari orang Melayu, tetapi juga umat islam di negara-negara lainnya seperti
China, Uzbekistan, Turki, Pakistan, Timur Tengah dan Eropa. Majelis
perbincangan dan mudzakarah dengan para pemimpin dan tokoh masyarakat setempat
telah seringkali dilakukan. “Islam akan bangkit dari tempat kamu”, kata Dr.
Abdul sallam Harras, dosen senior di jamiah Qarawiyyun (Universitas Islam
tertua di dunia, dibangun 200 tahun sebelum Al Azhar di Kairo). “Imam dari
Timur…”, kata mahasiswa Universitas tashken, Uzbekistan.
4. Fikrah (minda) yang global
Fikrah
pemimpin islam Melayu yang mempunyai tafsiran terkini dalam memahami dan
mengamalkan Islam serta menerapkan kaedah-kaedah perjuangan sudah diakui dan
terbukti keunggulannya. Kalau dulu pejuang islam hanya mengambil kaedah Hassan
Al banna, Sayyid Qutb, Maududi dll., kini sudah banyak yang mengambil kaedah
perjuangan dan fikrah dari pemimpin Islam Melayu tersebut, baik secara sadar
ataupun tidak disadari. Industri pemikiran Islam pemimpin Islam Melayu sudah
beredar di berbagai belahan dunia, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga
mencakup Timur Tengah, Uzbekistan dan Eropa. Islam yang diperjuangkan oleh
bangsa melayu lebih lunak, berhikmah dan berkesan dari pada yang diperjuangkan
oleh pejuang-pejuang Islam dari Timur Tengah dan belahan bumi lainnya.
5. Asas peradaban yang kukuh
Jamaah
Islamiah pimpinan Melayu juga sudah membangun asas kemajuan material yang
syumul dan mencakup segala spek kehidupan manusia. Di masa yang akan datang
potensi masyarakat untuk hidup secara Islami sangat cerah. Peradaban yang
dibangun di atas pembangunan insan di tingkat jamaah (thoifah) sudah sangat
kukuh dan sistem-sistem hidup Islam yang dibangunkan dalam jamaah tersebut
hanya menunggu waktu saja untuk berkembang ke peringkat daulah (negara) dan
ummah (empire). Bagaikan benih-benih yang subur, suatu model kehidupan yang
Islami dalam segala aspek kehidupan sudah tersedia untuk dicontoh oleh
masyarakat dunia. Sistem kebudayaan, pendidikan, dakwah, ekonomi Islam dll,
yang diperjuangkan oleh jamaah islam dari melayu (Asia tenggara) tersebut
mendapat tempat di Uzbekistan, negara-negara barat, Timur Tengah, Turki,
Pakistan dll.
Sistem
hidup dan uslub membangunkan umat islam ini sudah diakui oleh kalangan
cendikiawan. Berpuluh-puluh sarjana, magister dan doktor dari
universitas-universitas ternama di Asia tenggara dan Eropa (Sorbone, Oxford …
dll) telah dihasilkan dengan menyiapkan tesis tentang sistem hidup islam dan
uslub perjuangan jamaah ini. Seorang penguji doktor dari Universitas Oxford,
Prof. Kent, ketika menguji sebuah disertasi tentang sistem sosial ekonomi
jamaah tersebut, mengatakan bahwa “mereka akan membuat suatu revolusi sosial
tidak lama lagi”.
6. Pejuang-pejuang Islam yang gigih
Rakyat
melayu bukanlah rakyat yang malas seperti yang digembar-gemborkan oleh barat
selama ini. Hal ini sengaja dibuat oleh penjajah dulu untuk meracun semangat
perjuangan dan jihad orang melayu. Sejarah telah membuktikan bagaimana rajin
dan gagah beraninya pejuangpejuang melayu dalam menegakkan kebenaran dan
mengusir penjajah. Kalau dulu kegigihan pejuang-pejuang melayu itu dibentuk
oleh tantangan-tantangan external, sekarang sifat itu disuburkan oleh faktor
internal yaitu pembinaan roh islamiah.
Ternyata
pejuang-pejuang islam Melayu telah dididik dan dilatih serta dihadapkan dengan
berbagai suasana, ujian dan kerja-kerja yang memerlukan jiwa, ruh dan fisik
yang kuat serta gigih. Dai-dai Melayu telah menjadi pembuka dakwah islam di
negara-negara islam ex. Uni Soviet : Uzbekistan, Kazakhastan dan Turkmenistan.
Perjalanan-perjalanan dakwah di berbagai negara tersebut telah membuktikan
betapa mubaligh Islam melayu memang kuat dan gigih berhadapan dengan cuaca,
cara hidup, makan minum dan ragam manusia yang berbeda. Walaupuns ekarang ini
adalah era perang fikiran bukan perang senjata, namun sifat kuat dan gigih ini
tetap diperlukan untuk menyampaikan sistem dan cara hidup Islam ke seluruh
pelosok dunia.
7. Sumber Alam yang kaya.
Negara-negara
di Asia Tenggara adalah negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam dan
energi, baik yang ada di permukaan bumi berupa hutan, tanah yang subur, flora
dan fauna yang beraneka ragam, maupun yang berada di dalam bumi yang berupa
tambang-tambang minyak, gas bumi, emas dan berbagai jenis mineral lainnya.
Begitu juga dengan kekayaan lautnya, baik yang berupa potensi perikanan maupun
potensi pertambangan bawah laut. Di natuna misalnya telah ditemukan cadangan
gas bumi terbesar di dunia. Kekayaan alam ini merupakan modal tambahan untuk
memperjuangkan sistem hidup Islam ke seluruh dunia.
8. Jumlah penduduk yang banyak
Jumlah
umat islam melayu yang ada di Asia tenggara lebih dari 200 juta oran. Jumlah
ini lebih besar dari jumlah gabungan umat islam yang ada di seluruh
negara-negara Arab. Ini merupakan jumlah besar yang mampu mencipta sejarah, dan
sangat dikhawatirkan oleh barat. Gelombang kebangkitan Islam alam melayu kalau
berhasil digerakkan dengan iman dan taqwa adalah satu gelombang dahsyat yang
Insya Allah tidak akan mampu dihadapi oleh kekuatan dunia manapun. Baik dari
segi pemikiran, cara hidup maupun kerohanian.
5. Pemuda Bani Tamim Pemimpin
Kebangkitan Islam di Asia Tenggara
Mengenai
kebangkitan Islam dan pemimpinnya dari Timur ini rasulullah telah memberi
isyarat melalui banyak hadistnya diantaranya : Telah mengeluarkan Ibni Abi
Syaibah dan Nu’aim bin Hammad dalam Al Fitan dan Ibnu Majah dan Abu Nu’aim dari
Ibnu Mas’ud, katanya : “Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba
datang sekelompok anak-anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat
akan mereka, maka kedua mata Rasulullah berlinang air mata dan wajah beliau
berubah. Akupun bertanya : “Mengapakah kami melihat pada wajahmu, sesuatu yang
kami tidak sukai?”. Beliau menjawab : “Kami Ahlul bait telah Allah pilih untuk
kami akhirat lebih dari dunia, kaum kerabatku akan menerima bencana dan
penyingkiran sepeninggalanku kelak, sampai datangnya suatu kaum dari sebelah
timur yang membawa bersama mereka panji-panji berwarna hitam. Mereka meminta
kebaikan, tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh
kemenangan. Lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu, tetepi mereka tidak
menerimanya hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum
kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan
kedurjanaan. Siapa diantara kamu yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka
walalupun merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Al Mahdi.” (dari kitab Al
Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti)
Telah
mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah
mengambil tangan Ali dan bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag
memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang
demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim itu, dia datang
dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang bendera Al Mahdi”. (dari kitab Al
Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti).
Kedua
hadist di atas dapat ditafsirkan bahwa kebangkitan Islam di Timur dibangunkan
oleh seorang Pemuda dari Bani Tamim. Bani tamim adalah salah satu cabang dari
kabilah Quraisy. Pemuda inilah yang kan menyerahkan kekuasaan (panji-panji
hitam) kepada Al Mahdi. Dengan kata lain perjuangannya dan perjuangan Al mahdi
berkait erat dan sambung-menyambung.
Pemuda
Bani tamim ibarat stop kontak (switch), sedangkan Imam Mahdi sebagai lampunya.
Apabila stop kontak tidak ditekan, maka lampu tidak akan menyala. Artinya Imam
Mahdi belum akan zahir bila Pemuda Bani Tamim belum membuat tapaknya.
Kalau
diibaratkan membangun rumah, pemuda Bani Tamim adalah orang yang membangun
pondasinya. Untuk membangun rumah yang kokoh, tentulah pondasi harus kuat. Imam
Mahdi bertugas membangun rumah tersebut, melengkapinya dengan dinding, atap,
pintu, jendela lantai dsb.
Mengingat
besarnya peranan pemuda Bani Tamim sebagai perintis jalan Imam Mahdi, dan
semakin dekatnya kegemilangan Islam tersebut, tentulah pemuda Bani Tamim itu
sudah ada bahkan sudah hampir menyelesaikan pembangunan tapaknya. Tentulah ia
berada di Timur (Asia tenggara?). Siapakah dia? Inilah yang harus kita cari
jawabannya dan bila kita temukan maka wajib bagi kita bergabung dengannya serta
ikut berperan serta dalam perjuangannya. Bersamanya Insya Allah kita akan
mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar