Tanda-Tanda Husnul Khatimah
Setiap yang bernyawa pasti akan tiba ajalnya (Surah Ali-Imran [3]: 185).
Hanya saja waktu dan lokasinya adalah sebuah misteri. Manusia tidak
dapat mengetahui dan menetapkan jadual kematian, kerana ini adalah
rencana dari Allah SWT.
Kematian pula bukanlah kejadian biasa, tapi ia adalah peristiwa besar
yang menyakitkan yang ditandai dengan terputusnya hubungan antara roh
dan jasad, perubahan situasi dan adanya peralihan dari suatu alam ke
alam lain.
Kematian berlaku dengan fenomena yang beraneka ragam, secara umum boleh
dibahagikan kepada dua keadaan. Pertama, meninggal dunia dalam keadaan
husnul khatimah (akhir hayat yang baik).
Dan kedua, meninggal dunia dalam keadaan suul khatimah (akhir hayat yang
buruk). Keadaan yang pertama menunjukkan suatu gambaran bahawa nasib
yang akan dialami oleh si mayat selepas kematiannya akan bahagia.
Sebaliknya, keadaan yang kedua menggambarkan keburukan yang bakal
dialaminya. Bagi orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah
mempunyai tanda-tanda tertentu yang sepatutnya diketahui oleh setiap
individu, terutama kalangan umat Islam.
Tanda-tanda tersebut, di antaranya sebagai berikut. Pertama, mengucapkan
kalimat tauhid (syahadah). Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang di
akhir hayatnya mengucapkan la ilaha illallah (tidak ada Tuhan yang
berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk syurga." (HR
Abu Daud).
Kedua, dahi atau kening berpeluh. Sebuah riwayat dari Buraidah bin
Hashib ra, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali kepadanya
dalam keadaan sakit sehingga ia sempat menyaksikan kematiannya.
Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat peluh keluar dari dahi, dan
berkata, "Allahu Akbar". Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Meninggalnya seorang Mukmin ditandai dengan peluh di dahinya." (HR
Tirmizi, Nasa'i, dan Ibn Majah).
Ketiga, meninggal dunia pada malam Jumaat atau siang harinya. Tanda ini
adalah berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA. Dia
mendengar bahawa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim meninggal
dunia pada hari Jumaat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya
dari fitnah siksa kubur." (HR Tirmizi).
Keempat, mati syahid. Ada lima macam mati syahid yang disebutkan oleh
Nabi Muhammad SAW, yakni disebabkan wabak (al-math'un), sakit perut
(al-mabthun), karam atau tenggelam (al-ghariq), ditimpa tanah runtuh
(shahibul hadm), dan syahid dalam perang di jalan Allah. (HR Bukhari dan
Muslim).
Itulah di antara tanda-tanda meninggal dunia secara husnul khatimah yang
disebutkan oleh nabi dan rasul ikutan kita, Nabi Muhammad SAW.
Mudah-mudahan kelak kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang
meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik), yakni
golongan yang memperoleh hakikat kebahagiaan dan kemuliaan di sisi Allah
SWT. Wallahu al-Musta'an. Sumber republika.co.id
detikislam.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar