Jumat, 14 Desember 2012

" Insya Allah" kalimah yang dapat memecahkan tembok Ya'juj dan Ma'juj



Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat ya'juj ma'juj, sekejam ya'juj ma'juj, dan sebanyak ya'juj ma'juj. Namun tidak disangka, bahawa kelak yang membebaskan mereka dari tembok yang kukuh dibina Dzulqarnain adalah kalimat 'Insya Allah'.

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Harith dan 'Uqbah bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Soalan-soalan yang diajukan oleh kedua-dua orang ini adalah bagaimana kisah Ashabul Kahfi?, Bagaimana kisah Dzulqarnain?, Dan Apa yang dimaksudkan dengan Ruh?.

Rasulullah SAW bersabda kepada dua orang itu, "Esok akan saya ceritakan dan saya jawab." Akan tetapi Rasulullah SAW lupa mengucapkan "Insya Allah". Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi masalah pasti terputus selama 15 hari.

Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah saw dan berkata "Mana ceritanya? Besok .. besok .. besok .." Ketika itu Rasulullah saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan wahyu surah Al-Kahfi yang mengandungi jawapan kedua-dua soalan pertama, soalan ketiga berada dalam surah Al-Israa ayat 85.

Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii:

"Janganlah kamu sekali-kali mengatakan, 'Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini esok,' kecuali dengan mengatakan Insya Allah." (Surah al-Kahfi :23-24)


Sebuah kalimat yang sering kita salah ertikan tetapi orang yang paling mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah SWT kerana lupa mengucapkan "Insyaa Allah". Ada rahsia besar apa di sebalik kalimat Insya Allah?

Perhatikan petikan ayat diatas, di dalam ayat tersebut Allah memerintahkan manusia ketika semua rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan "Sesungguhnya aku akan mengerjakan esok" tetapi harus diikuti dengan ucapan Insya Allah.

Sebab ucapan "Sesungguhnya aku akan mengerjakan esok" adalah sebuah 'ucapan kepastian', keyakinan diri jika hal itu benar-benar akan dilakukannya, bukan keraguan-keraguannya.

Benar, Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan ragu-ragu. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan kepasrahan total yang tidak kita sedari sebagai syarat utama tercapainya sebuah kejayaan.

Manusia hanya merancang dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan 'pasti', kerana Allah sebagai sang pemilik badan ini dapat berkehendak lain.

Ingat baik baik! Jika kamu tidak pasti atau tidak boleh memastikan sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja "Maaf, saya tidak boleh" atau "Maaf, saya tidak dapat menghadiri ..."

Tetapi bila kamu pasti boleh melakukan rencana itu, maka katakanlah "Insya Allah", nescaya kamu akan melihat sebuah ketentuan Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.

Jika kaum perosak sekelas ya'juj dan ma'juj saja boleh berjaya walaupun tanpa sengaja mengucapkan Insya Allah, bagaimana halnya dengan kita. Apatah lagi jika disertai dengan kesedaran dan penuh kepastian mengucapkannya. Yakinlah, janji Allah SWT selalu benar, Dia-lah sebaik-baik penepat janji.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah dari bibinya berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Kamu mengatakan tidak ada permusuhan, padahal kamu sentiasa memerangi musuh, sehingga datanglah Ya'juj dan Ma'juj; yang lebar jidatnya, sipit matanya, menyala (merah) rambutnya, mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi, wajahnya seperti martil. "

"Mereka (Ya'juj & Ma'juj) berusaha untuk keluar dengan pelbagai cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata, 'Esok kita teruskan kembali kerja kita dan esok kita pasti boleh keluar dari sini. "

"Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka bekerja semula untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebut terjadi berulang-ulang."


"Hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir petang setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka tanpa sengaja berkata," Insya Allah, esok kita teruskan kembali kerja kita dan esok kita boleh keluar dari sini. "

"Maka keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya."


"Dan golongan Ya'juj dan Ma'juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi."


- terjemahan dari smaartnewz.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar