Galaksi Bimasakti terancam di Tabrak
Awan Raksasa, Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam
volume yang sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi
Bimasakti,tempat tata surya kita bernaung.
Tabrakan dahsyat yang diperkirakan
terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api
raksasa yang spektakuler sekaligus memusnahkan segala bentuk-bentuk
kehidupan.Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama
GailSmith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada
tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda.
http://www.newscientist.com/data/images/ns/cms/dn13179/dn13179-2_600.jpg
Sejak ditemukan, para astronom masih
berdebat apakah awan tersebut benar-benar mendekati galaksi Bimasakti
atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini masih terbatas dan
tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut Bimasakti atau masih
bergerak ke arahnya.
Sejauh ini, para peneliti hanya
mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya. Satu-satunya
cara melihtanya adalah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak
memancarkan cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan.
Dari kepala ke ujung ekornya cukup untuk
menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan
teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank
(GBT) di Virginia Barat, AS,menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke
arah galaksi Bimasakti.
Bahkan seperti dilaporkan gabungan tim
astronom dari Observatorium Astronomi Radio Nasional AS (NRAO) dan
Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan Masyarakat Astronomi
Amerika ke-211 di Austin, Texas baru-baru ini, gaya dorongnya telah
menyentuh kabut Bimasakti.
"Jika tabrakan terjadi, hal tersebut
akan memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang
raksasa yang terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova
yang memancarkan cahaya menyilaukan," ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix
Lockman, dari NRAO.
Sebab, Awan Smith membawa energi sangat
besar berupa gas hidrogen yang cukup untuk membentuk jutaan bintang
seukuran Matahari. Awan Smith merupakan gumpalan gas yang berukuran
panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar 2.500 tahun cahaya.
Objek tersebut saat ini berada 40.000
tahun cahaya dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan
Bimasakti.Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang kosmos ini
bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan
menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat.
Tabrakan akan terjadi di pinggir
piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan jarak tata
surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya kita,
diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan.
"Kami tidak tahu dari mana asalnya,
apalagi orbitnya membingungkan, namun kami katakan bahwa ia mulai
berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti," tandas
Lockman.bertabrakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar