Para
ilmuwan dari British Antarctic Survey berhasil memetakan rangkaian
gunung berapi di bawah laut beku di dekat Antartika. Beberapa di
antaranya masih aktif. Ini merupakan penemuan gunung berapi bawah laut
pertama di kawasan tersebut.
Menggunakan
kapal yang dilengkapi dengan teknologi pemetaan dasar laut RRS James
Clark Ross, para ilmuwan menemukan 12 gunung berapi di daerah tersebut.
Tinggi gunung bervariasi dan ada yang mencapai 3.000 meter lebih dari
dasar laut.
Dalam
ekspedisi ini, mereka juga menemukan kawah berdiameter 5.000 meter.
Kawah ini diduga terbentuk akibat letusan gunung berapi. Sebanyak tujuh
gunung yang aktif terhampar membentuk rantai mirip gugusan pulau.
Penemuan
ini sangat penting untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi ketika
gunung berapi di bawah laut meletus atau runtuh. Juga untuk mengetahui
seberapa besar potensi terjadinya tsunami yang bisa ditimbulkan.
Selain
itu, hal ini menarik untuk melihat ragam serta seberapa banyak
kehidupan makhluk laut yang berada di lanskap bawah laut tersebut. Itu
terkait dengan air panas yang ditimbulkan oleh aktivitas gunung berapi.
Berbicara
pada simposium internasional bertema "Antarctic Earth Sciences" di
Edinburgh, Inggris, pada awal bulan ini, Phil Leat dari British
Antarctic Survey menuturkan, "Masih banyak rahasia aktivitas gunung
berapi di bawah laut yang belum kita pahami."
Menurut
Leat, "Teknologi pemetaan bawah laut yang ada saat ini tak hanya
menyuguhkan sepotong cerita tentang evolusi bumi, tapi juga memberi
petunjuk mengenai seberapa bahaya ancaman yang ditimbulkan terhadap
wilayah padat penduduk."
Rangkaian
gunung berapi bawah laut ini terbentang di South Sandwich Islands.
Letaknya terkucil dan air laut di atasnya sebagian tertutup salju.
Terakhir kali terjadi letusan di wilayah ini pada 2008. Leat mengaku tim yang dipimpinnya cukup terkejut oleh penemuan itu.
"Kami
tak bermaksud mencari gunung berapi di sana. Kami mendatangi wilayah
ini karena ada daerah yang tak dikenal di peta dan kami juga tak tahu
ada apa di bawah sana. Kami hanya ingin mengisi kekosongan itu," ucap
Leat.
Selama
penjelajahan, Leat mengaku banyak hal mengejutkan terjadi. "Sangat
menyenangkan melihatnya," ucap Leat. "Ketika kami sedang asyik mengamati
gambar sonar dasar laut di layar monitor, tiba-tiba dasar laut seolah
menjulang menghampiri kapal."
Lain
waktu, dia menuturkan, pada suatu malam mereka bertemu dengan gunung
berapi yang sangat besar. Gunung tersebut sangat dekat dan seolah akan
menerjang kapal RRS James Clark Ross. "Sangat menakutkan. Kami kira
kapal akan membentur puncak gunung tersebut," ujarnya.
Beruntung,
kapal tersebut segera memutar haluan. Ketika pada siang hari mereka
kembali ke daerah itu, ternyata didapati beberapa puncak gunung memang
timbul ke permukaan laut. Tingginya sekitar 50 meter dari permukaan
laut.
Meski
kebanyakan dari puncak gunung tersebut tak terlihat dari permukaan laut
dan harus dibantu dengan perangkat pemetaan tiga dimensi untuk
mendeteksinya, para ilmuwan berkeyakinan bahwa yang mereka temukan
adalah gunung berapi.
Sumber : http://www.apakabardunia.com/2011/07/ditemukan-rangkaian-gunung-berapi-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar